Sebagai ketua KPU, Husni Kamil Manik
adalah orang yang paling bertanggung jawab jika terdapat kecurangan pada
pemilu 2014 lalu. Tidak ada pihak menduga, Husni tiba-tiba meninggal
pada usia 41 tahun, karena keluhan sesak nafas dan informasi dari
teman-temannya menyebutkan Husni terkena infeksi akut. (Sianida?)
Apabila sudah meninggal, bagaimana kecurangan itu akan terkuak?
Husni Kamil Manik nampaknya adalah orang yang relijius, dan sangat
mencintai bangsa Indonesia. Mungkin itulah sebabnya ia merasa harus
memenangkan pihak yang sebenarnya kalah dan 'sedikit', agar mencegah
sesuatu yang buruk terjadi pada negara tercinta.
Sebab bisa jadi dirinya meyakini apabila 'Sang Jendral' menjadi
presiden, Indonesia akan dalam bahaya besar sebab tidak mau disetir
asing sehingga otomatis asing akan memakai 'cara kasar' seperti yang
terjadi di Suriah, Libya, Iraq dan Afghanistan demi mengeruk kekayaan
alam. Papua Barat.
Indonesia adalah produsen emas terbesar sekaligus berkualitas tertinggi di dunia.
Barangkali Husni Kamil Manik, karena kecintaannya terhadap nusantara, tidak tega jika harus melihat bangsanya di-Suriah-kan.
Bagaimana pun, 'Sang Boneka' adalah penyelamat bangsa. Setidaknya tidak
ada darah rakyat yang tertumpah. Meski itu harus dibayar dengan
perpanjangan kontrak freeport, penyerahan hasil emas kepada pihak asing.
Berikut adalah Tweet terakhir dari Husni Kamil Manik, yang seakan adalah
isyarat dari Yang Esa. Adalah ayat-ayat kitab suci yang di-tweet
almarhum bermakna:
- Bulat tekad untuk menyelamatkan bangsa dari peperangan, walaupun harus dengan cara memenangkan 'golongan yang sedikit'.
- Meski dipilih oleh banyak orang dan sebenarnya menang, tapi almarhum
menganggap itu 'hal buruk' karena akan menyebabkan peperangan. Ketegasan
sosok pemimpin yang tidak mau diatur asing akan berakhir seperti Sadam
Husein, Muammar Ghadafi atau Mursi.
Komentar
Posting Komentar